Sabtu, 27 Agustus 2011

Keunggulan Dental Identification (OdFor)


Odontologi Forensik dan SA Police

Kecelakaan helikopter (Helicopter crash) yang menimpa 3 orang kru wartawan ABC (Australia) telah mengantarkan kami untuk terlibat di dalam operasi DVI di negara Kangguru ini. Terlibatnya kami sejak tahap pemeriksaan post-mortem (DVI phase II) di kamar jenazah Forensic Science South Australia (FSSA), penyusunan data ante-mortem (DVI Phase III) di Forensic Odontologi Unit of Adelaide University hingga tahapan rekonsiliasi (DVI phase IV) di Adelaide Police Station telah kembali menyadarkan kami betapa pentingnya peran dokter gigi di dalam proses identifikasi korban-korban kecelakaan atau bencana, dimana para korbannya sudah sangat sulit dikenali. Terbukti, di saat metode pengenalan jati diri (identifikasi) lainnya masih berjalan, identifikasi melalui pemeriksaan komponen gigi-geligi telah selesai dilaksanakan dan dengan hasil yang meyakinkan serta tidak bisa diragukan keakuratannya (established). Kecepatan adalah salah satu keunggulan dari dental identification. Disamping itu, hampir pada setiap kondisi korban (terbakar, hancur, busuk, kerangka dll), dental identification dapat diterapkan. Sedangkan, metode sidik jari ataupun analisa DNA tidak dapat diterapkan pada sebagian besar kondisi di atas. DNA akan terdenaturasi dengan suhu yang tinggi dan rawan terkontaminasi. Sementara itu, metode sidik jari sudah jelas dipastikan tidak bisa diterapkan pada kondisi jenazah yang terbakar maupun korban yang sudah menjadi kerangka karena lapisan kulit jari yang rusak ataupun hilang. Tinggal para dokter gigilah yang menyadari peran pentingnya tersebut. Mulailah melakukan pembuatan dental record sesuai petunjukyang benar dan seakurat mungkin, karena hasil identifikasi sangat ditentukan dengan kualitas data ante-mortem yang salah satunya bersumber dari catatan pemeriksaan dan perawatan gigi-geliginya (dental record).

-drg. Ahmad Fauzi, MM-